Solusi Depresi Dalam Islam
Solusi Depresi Dalam Islam – Aliansi Pengusaha Muslim – Jika kita melihat perjalanan kapitalisme sekuler global selama satu abad terakhir, terutama terkait dengan jatuh bangunnya ekonomi global yang berulang, tampaknya apa yang dikatakan Dr. Thahir Abdul Muhsin Sulaiman dalam bukunya Ilâj al-Musykilah al -Iqtishâdiyah bi al-Islâm, yang menegaskan bahwa krisis sistem ekonomi kapitalis memang bersifat siklus. Artinya pertumbuhan ekonomi yang terjadi hanya rebound kemudian terjun kembali ke lembah krisis, dan seterusnya. Maka ia harus mewaspadai orang-orang di seluruh dunia bahwa ada masalah sistemik yang berakar pada sistem kapitalis dan sebenarnya masalah cacat bawaan ini tidak dapat dihilangkan karena sudah menjadi prinsip dari sistem itu sendiri.
Tentu sebagai umat Islam, kita harus percaya dan berani mengatakan bahwa Islam memiliki solusi lengkap untuk ini. Karena secara historis, empiris, dan up-to-date fakta, apa yang terjadi dan diterapkan sekarang dan akibat dari kerusakan yang dilakukan adalah sesuatu yang secara tegas dilarang dan dijelaskan oleh Allah SWT dalam Ar-rum 41,
Solusi Depresi Dalam Islam
“Telah terjadi kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia, agar Allah merasakan kepada mereka sebagian (akibat) dari perbuatan mereka, untuk mengembalikan mereka (ke jalan yang benar).” (Sura Ar-Rum: 41)
Maraknya Gangguan Mental, Butuh Solusi Sistemis
Misalnya, ungkapan “kembali ke jalan yang benar” dalam konteks sistem ekonomi berarti bahwa Islam, dengan solusi-solusinya, akan menata konsep-konsep fundamental dan teknis ekonomi dari sistem korup yang ada saat ini untuk didasarkan pada Syariah. . Karena dalam i’tiqadi, sebagai sistem yang diturunkan oleh Allah, sistem ekonomi Islam harus menjadi yang terbaik dan memiliki ketahanan yang besar. Islam membangun paradigma ekonomi dengan perintah dan larangan Allah, bukan dengan prinsip keuntungan yang diterapkan saat ini.
Setidaknya ada tiga aspek utama pendukung ekonomi kapitalis sekuler yang harus segera diberantas ketika sistem ekonomi Islam diperkenalkan. Yang pertama adalah aspek sistem keuangan negara. Islam akan menghentikan sistem keuangan yang mengandalkan pajak dan utang, yang terbukti berakhir dengan ketergantungan dan terjerumus ke dalam jebakan utang tanpa akhir. Dan menggantinya dengan pendapatan dari pengelolaan berbagai barang publik (milkiyah aamah), termasuk pertambangan, kelautan, kehutanan dan barang milik negara hanya sebagai penatalayan.
Dan juga penghasilan lain yang tidak kalah pentingnya, seperti pengelolaan barang milik negara dalam bentuk kharaj, yaitu retribusi atas tanah garapan. Dan juga zakat yang dikeluarkan untuk delapan ashnaf mustahiq zakat. Karena zakat pendapatan atau pendapatan masyarakat memastikan bahwa mereka memiliki cukup dan didukung agar tidak jatuh ke dalam jurang kemiskinan yang lebih dalam.
Dua aspek kebijakan moneter dalam sistem kapitalis, sumber masalah krisis dan resesi adalah praktik ekonomi yang tidak realistis, sehingga sistem Islam harus memilah-milah sektor riil dan terlebih dahulu menjernihkan kesalahpahaman tentang uang. Uang akan kembali berfungsi hanya sebagai alat tukar dan akan diproduksi atas dasar emas/dinar (1 dirham syar’i seberat 4,25 g) dan perak/dirham (1 dirham syar’i seberat 2,975 g), sehingga ekonomis praktek teknisnya hanya akan dilaksanakan oleh sektor riil. Tidak akan ada sektor yang tidak nyata (dalam artian orang berusaha mencari untung dengan mengkomodifikasi uang di pasar uang, bank, pasar modal, dll). Kalaupun ada usaha di bidang keuangan, tidak lebih dari menyediakan uang untuk modal usaha yang diatur dengan sistem yang tepat (misalnya bagi hasil). Dengan demikian, sistem ekonomi yang berbasis sektor riil akan berjalan dengan mantap tanpa mudah terpengaruh oleh praktik ekonomi ghoror, maysir, dan riba seperti yang terjadi pada sistem kapitalis sekuler saat ini.
Depresi Bisa Sembuh Dengan Cara Ini, Kata Buya Yahya
Karena dalam sistem ekonomi Islam, uang hanya berfungsi sebagai alat tukar. Dan penting untuk memastikan bahwa jumlah uang beredar hanya bertemu dengan barang dan jasa dan bukan mata uang lainnya, seperti yang terjadi di perbankan atau pasar modal dalam sistem kapitalis.
Dengan demikian, semakin banyak uang beredar, semakin banyak pasar memproduksi dan menyerap barang dan jasa. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi akan terus tumbuh, menciptakan lapangan kerja, menghapus pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada akhirnya, krisis sosial (kejahatan, perceraian, tekanan sosial, dll.) dapat dihindari. Semua pertumbuhan ini stabil (steady growth), tanpa takut runtuh, seperti munculnya gelembung semu dalam sistem kapitalis siklis.
Tiga aspek kebijakan pajak, dalam prakteknya sistem ekonomi Islam akan menghilangkan semua pajak. Dan ketika kondisi luar biasa terpenuhi, pajak akan dipotong.
Selain itu, juga penting dan mendesak untuk menertibkan dunia perbankan. Fakta empiris di dunia perbankan saat ini menunjukkan bahwa perbankan konvensional berbasis bunga (ribawi) sangat fluktuatif dan dapat menyebabkan krisis dan resesi. Negatif spread yang ditanggung bank tidak hanya disebabkan oleh moral hazard, tetapi juga karena didasarkan pada sistem riba yang merusak diri sendiri. Tegasnya, sistem ribalah yang membuat dunia perbankan terus merosot dan tidak pernah stabil. Bagaimana perekonomian akan bekerja jika bergantung pada perantara yang tidak stabil? Oleh karena itu, sistem perbankan konvensional yang berbasis bunga harus dihilangkan. Sebaliknya, pengelolaan lembaga keuangan dilakukan sesuai aturan Syariah. Ini adalah satu-satunya pilihan.
Gangguan Kecemasan Dan Depresi Menurut Perspektif Al Qur’an
Dari realitas dan konsep bagaimana sistem Islam mengatasi keterpurukan saat ini dan mampu membangun kembali kondisi ekonomi yang berkeadilan menuju tatanan kehidupan yang sejahtera, maka wajar jika dunia sangat membutuhkan solusi Islami untuk membangun peradaban pasca runtuhnya Islam. kapitalisme sekuler. yang rapuh setelah depresi dan pandemi abad ini. [] Agan Salim – Pada Kamis, 2 Desember 2021, warga Kecamatan Sooko, Mojokerto, dikejutkan dengan penemuan jenazah seorang mahasiswa di kuburan. Diduga korban bunuh diri karena sisa cairan beracun ditemukan dalam botol plastik di sebelahnya. Setelah diperiksa polisi, Novia Widiasari mengakhiri hidupnya karena depresi berat setelah mengalami pelecehan seksual hingga hamil. Kekasihnya yang dikenal sebagai anggota Polsek Pasuruan ini sebelumnya sudah dua kali meminta korban menggugurkan kandungannya, pertama saat kehamilan masih hitungan minggu dan kedua saat usianya 4 bulan. Kompas (5/12/2021).
Menanggapi kejadian memilukan ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Anak (MenPPPA) Bintang Puspayoga mengungkapkan kasus di Novia Widiasari merupakan bentuk kekerasan dalam pacaran.
“Itu adalah bentuk kekerasan dalam pacaran, korbannya didominasi oleh perempuan, dan semua kekerasan merupakan pelanggaran HAM karena dapat menimbulkan penderitaan fisik, seksual dan psikologis serta merampas hak kebebasan seseorang, baik di ruang publik. dan dalam kehidupan pribadi”, detikNews (11.05.2021).
Selain itu, KemenPPPA telah mendirikan call center di 08111-129-129 bagi perempuan atau anak korban kekerasan untuk mendapatkan bantuan dan dukungan segera.
Solusi Islam Dalam Pergaulan
Berbicara di DPR RI, Puan Maharani berbicara dan mengatakan kekerasan terhadap perempuan sama sekali tidak dapat dibenarkan. Oleh karena itu, pengesahan Undang-Undang Kejahatan dan Kekerasan Seksual (SSP) harus dilakukan sesegera mungkin agar dapat menjadi kerangka hukum bagi perlindungan setiap bangsa Indonesia dari segala bentuk kekerasan seksual, dan untuk mencegah terulangnya kembali kasus serupa. Sehingga tidak menjadi potret buruk Indonesia. Liputan6.com (12/06/2021).
Lantas, apakah langkah-langkah yang diambil pemerintah, mulai dari penangkapan pelaku, persidangan, dan pemecatan secara tidak hormat, hingga pengesahan UU TPKS sebagai solusi tuntas persoalan ini, tidak terulang lagi?
Jika dicermati, solusi yang diusung pemerintah atas berbagai persoalan yang muncul di negeri ini tidak pernah membuahkan hasil, termasuk kekerasan terhadap perempuan. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya peristiwa menyakitkan yang menimpa perempuan, seperti kasus bunuh diri yang terjadi belakangan ini.
Perhatikan bahwa sebagian besar bunuh diri disebabkan oleh depresi berat. Seperti dalam kasus NWS, mulai dari pergaulan bebas hingga hamil di luar nikah, tidak dipersiapkannya menjadi seorang ibu, ketidakhadiran orang tua saat anak berada dalam situasi sulit, serta hukuman sosial dari lingkungan, khususnya, kurangnya iman membuat aborsi adalah solusi karena mereka pikir mereka mengakhiri hidup mereka. dapat dipisahkan dari masalah kehidupan yang melingkupinya, dan kasus-kasus seperti itu bukanlah satu-satunya kasus yang pernah terjadi. Menurut data P2MKJN 2019, Kementerian Kesehatan RI melaporkan bahwa ada lebih dari 16.000 kasus bunuh diri di Indonesia setiap tahun dan jumlahnya terus meningkat, terutama dalam kondisi pandemi. Sementara itu, upaya bunuh diri bahkan 25-30 kali lebih besar dari bunuh diri. Menurut penelitian, tindakan nekat semacam itu bisa menular, apalagi jika terungkap, kemungkinan ditiru oleh kerabat atau orang lain. Karena itu, menurut presiden Ikatan Psikologi Klinis Indonesia (IPKI), dr India Laksmi Gamayanti, bunuh diri membutuhkan perhatian khusus. Memang, ini adalah fenomena gunung es di mana ada insiden yang diketahui jauh lebih sedikit daripada jumlah insiden yang sebenarnya. Kompas.com (9/12/2021).
Kamu Depresi? Begini Cara Mengatasinya Dalam Islam
Melihat data yang disajikan, menunjukkan bahwa kondisi mental sebagian masyarakat di Tanah Air sedang tidak baik, tentu ada pemicunya. Misalnya, seseorang yang sering mengalami kegagalan berulang, diikuti oleh keputusasaan, intimidasi, tekanan ekonomi, perselingkuhan, obat-obatan, perasaan diremehkan, dll. Akan membuat orang tersebut stres, sedangkan stres yang tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan mudah depresi, yang kemungkinan akan menyebabkan orang tersebut stres. orang haus akhir hayat.
Jika ditelisik lebih dekat, kerentanan orang terhadap depresi tidak hanya disebabkan oleh tindakan individu, tetapi ada masalah sistemik yang mewakilinya. Sistem liberalisme sekuler telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap berbagai masalah sosial, termasuk bunuh diri yang disebabkan oleh perzinahan dan aborsi. Penggunaan sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan), liberalisme (kebebasan berperilaku) sebagai norma berserikat di negeri ini telah meruntuhkan keimanan manusia dan menghilangkan ketakwaan dari norma perbuatan, sehingga tidak lagi menganggap halal sebagai haram. dalam setiap tindakan. Ideologi sekularisme dan liberalisme yang dianutnya membuat agama tidak termasuk dalam kehidupan. Maka sekularisme, liberalisme, menjadi akar permasalahan munculnya berbagai perilaku yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.
Sementara itu, sebagai respon atas maraknya kekerasan seksual di masyarakat, pemerintah mengeluarkan peraturan yang mengesahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, PPKS.
Cara mengobati orang depresi menurut islam, solusi untuk orang depresi, cara menyembuhkan orang depresi menurut islam, mengobati depresi dalam islam, pengobatan depresi secara islam, solusi depresi berat, cara menyembuhkan depresi dalam islam, solusi mengatasi depresi, cara mengobati depresi secara islam, menghilangkan depresi dalam islam, solusi depresi, obat depresi dalam islam