free statistics

Perang Babad Dijadikan Memori Dunia!

Rate this post

Indonesia mengajukan Babad Dipanegara sebagai Memori Dunia ke Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan kebudayaan, UNESCO. Kepala Bagian Koleksi Khusus Naskah Kuno Perpustakaan Nasional, Nindyo Nugroho, mengatakan, otobiografi Pangeran Diponegoro itu akan diajukan ke markas UNESCO di Paris. “Penentuan masuk-tidaknya Oktober mendatang,” kata Nindyo saat dihubungi Tempo, Rabu (24/2).

UNESCO memberikan pengakuan pada dokumen-dokumen sejarah dari berbagai negara dalam program Memori Dunia dengan tujuan memelihara dan menyebarluaskan arsip-arsip dan koleksi berharga di perpustakaan dari seluruh dunia. Setiap negara dapat mengajukan manuskrip atau dokumen masa lalu untuk bisa masuk dalam warisan dokumen dunia ini.

Nindyo menjelaskan, jika UNESCO menyetujui naskah berjudul asli Babad Dipa Negara itu sebagai Memori Dunia, maka negara lain tak akan bisa mengklaimnya lagi. Selain itu, dengan disalin ulang dan dipublikasikan, naskah setebal 1151 halaman itu juga bisa diselamatkan dari kehancuran . “Ini sudah terjadi pada kitab Negara Kertagama,” ujarnya.

Kondisi Babad Diponegoro memang memprihatinkan. Buku bersampul corak batik berwarna coklat itu nyaris rusak. Serpihan kertas terlihat saat buku itu dikeluarkan dari pembungkusnya yang berbahan pencegah asam. Sebagian halamannya lepas dari jilidan. Bahkan sebagian lagi sudah tak utuh. Kertas Eropa berwarna kuning kecoklatan yang digunakan pun sudah kaku dan getas. Tulisan pegon, modifikasi aksara Jawi untuk menulis bahasa Arab, sudah mblobor dan tembus ke halaman lain.

Doktor sejarah asal Inggris, Peter Carey, menilai Babad Diponegoro layak diselamatkan. “Ini termasuk naskah yang berbobot, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia,” ujar Peter yang sudah 40 tahun meneliti sosok Diponegoro. Menurutnya, naskah Babad akan diajukan ke Paris, Prancis, akhir Maret mendatang bersama naskah La Galigo dari Sulawesi Selatan. “Tiap negara berhak mengajukan dua naskah,” katanya.


Comments