Penanganan Yang Tepat Pada Luka Bakar
Banyak sekali kecelakaan yang dapat terjadi didalam keseharian kita, baik dikarenakan kesengajaan maupun bukan. Luka bakar merupakan salah satu bentuk kecelakaan yang cukup sering kita jumpai, dan faktanya luka bakar yang tidak ditangani secara tepat dapat berakibat fatal.
Berikut ini beberapa cara penanganan luka bakar secara umum:[wp-like-locker]
- Jangan memberikan zat-zat yang berminyak, dikarenakan minyak akan mengurung panas didalam luka tersebut dan dapat menyebabkan infeksi.
- Segera mencari pertolongan medis, jika;
- Korban adalah anak-anak atau orang tua.
- Korban mengalami luka bakar lebih dari satu area tubuh.
- Luka bakar terjadi di daerah yang sensitif (muka, tangan,dsb).
- Korban mengalami luka bakar tingkat 3.
- Luka bakar yang diakibatkan cairan kimia.
Adapun tingkatan luka bakar dapat dibedakan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
Luka Bakar Tingkat 1
Luka bakar ini merusak jaringan terluar pada kulit.
Ciri-ciri:
– Timbulnya warna kemerah-merahan pada kulit atau lokasi yang terkena panas.
– Rasa nyeri yang ringan.
– Terjadinya pembengkakan pada kulit atau lokasi yang terluka.
Penanganan:
– Segera merendam atau membassuh dengan air dingin yang bersih.
– Tempelkan kain bersih yang sudah dibasahi air hingga berkurangnya rasa sakit.
– Balut dengan kain kasa bersih dan ringan untuk melindungi lokasi yang terlukan.
Luka Bakar Tingkat 2
Luka bakar pada tahap ini merusak jaringan kulit hingga pada lapis kedua.
Ciri-ciri:
– Kulit melepuh.
– Bentuk kulit yang berubah menjadi kasar, kemerah-merahan.
– Pembengkakan.
– Rasa sakit yang luar biasa.
Penanganan:
– Basuhlah luka dengan air dingin yang bersih atau tempelkan kain yang telah dibasahi dengan air untuk menurunkan suhu pada kulit dan mencegah pembengkakan. Jangan tempelkan es pada luka.
– Keringkan area luka pelan-pelan, jangan digosok, karena dapat memecahkan kulit yang melepuh dan dapat menyebabkan infeksi.
– Oleskan lotion yang mengandungg aloe vera, dapat mengurangi rasa sakit dan membuat rasa nyaman pada kulit korban.
– Balut dengan kain kasa yang bersih untuk menceah infeksi.
Luka Bakar Tingkat 3
Rasa sakit pada tingkatan ini tidak sesakit yang diakibatkan luka bakar pada tingkat 2, hal ini dikarenakan seluruh syaraf-syaraf perasa sudah ikut rusak. Namun secara visual kerusakan yang tampak lebih parah karena rusaknya jaringan kulit pada lapis 3.
Ciri-ciri:
– Penampilan kulit dan daging yang hangus terbakar.
Penanganan:
– Jangan membuka/melepaskan pakaian di area yang mengalami luka bakar, jika terpaksa gunakan gunting untuk melepaskan secara perlahan-lahan.
– Jangan membasuh luka dengan air dingin atau memberikan pengobatan tanpa pengawasan dari pihak medis.
– Tutuplah area yang terbakar dengan kain yang bersih, kain kasa untuk mencegah terjadinya infeksi.
– Jika mengalami luka bakar di salah satu anggota badan, posisikan anggota badan yang terluka lebih tinggi dari jantung.
– Jika luka bakar pada wajah, periksalah secara berkala untuk memastikan korban tidak kesulitan dalam bernafas.
– Segera bawa korban luka bakar ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih lanjut.
Luka Bakar Yang Disebabkan Cairan Kimia
Luka bakar kimia dapat disebabkan bahan kimia dalam bentuk cairan maupun dalam bentuk bubuk.
Penanganan:
– Bukalah pakaian yang membalut secara perlahan-lahan, jika tidak memungkinkan gunakan gunting untuk membukanya.
– Singkirkan pakaian atau perhiasan yang telah terkontaminasi oleh cairan kimia.
– Jika terkena bahan kimia bubuk, maka bersihkanlah dulu sebelum mencucinya dengan air.
– Gunakan lotion yang mengandung aloe vera, untuk mencegah kulit kering dan rasa tidak nyaman pada kulit yang luka.
– Balut dengan kain yang bersih untuk melindungi dari debu hingga mendapat perawatan medis.
– Jika masih terasa sakit, cuci kembali dengan air bersih.
Segera mencari bantuan medis, jika:
– Korban mengalami gejala shock, pingsan, rasa pening, pucat di wajah.
– Luka bakar meningkat menjadi luka bakar tingkat 2.
– Lokasi yang terbakar lebih dari 3 inchi.
– Cairan kimia melukai mata, tangan, kaki, wajah, atau bagian vital lainnya.
Segera untuk memberi pertolongan pertama pada korban. Hal ini untuk mengurangi rasa sakit maupun trauma yang diakibatkan oleh kejadian kecelakaan tersebut. Tetap tenang dan tidak panik merupakan sebuah pilihan sikap bagi si penolong dan korban agar dapat keluar dari kondisi ini.
[/wp-like-locker]