Bahasa Gaul Tahun ’66 – ’70-an
Cool Lingo atau bahasa gaul; Gak perlu sekolah bahasa buat lancar ngomong bahasa gaul. Gak perlu juga sampai ngebelai-belain begadang semalam suntuk buat ngapalin. Namanya juga bahasa gaul (slank), berarti bahasa yang munculnya dari pergaulan sehari-hari. Alias kudu gaul sama temen-temen.
Di sini, yang punya andil adalah mereka-mereka yang kerja di dunia entertainment dan broadcasting. Penyiar radio, artis, selebriti bisa ngeluarin kata-kata yang jadi beken dan ngetop di jamannya. Asal tau aja nih, gak semua bahasa gaul bisa di pakai sepanjang waktu. Abis tiap angkatan punya pola yang berbeda-beda.
Nah, mau tau bahasa gaul apa saja yang pernah muncul di jagat raya dasawarsa terakhir ini? simak hasil penelusuran ini…
Bahasa gaul tahun ’66 – ’70-an
Di masa ini, mungkin dipengaruhi pemerintahan Orde Baru yang lebih terbuka sama dunia Barat. Gencarnya band rock cadas manggung di berbagai kota dan tren diskotik rumahan yang melanda di kota-kota besar melahirkan istilah-istilah gaul baru.
Aje gile: Ekspresi gak percaya akan sesuatu.
Apel: Pacaran.
Bokis: Bohong.
Boil: Mobil.
Doi/Doski: Pacar.
Bokap: Ayah.
Gara dae: Gak ada.
Go’ut: Saya.
IQ Jongkok: Buat orang yang gak nyambung.
IQ Tiarap: Buat orang yang super-super gak nyambung.
Jenggo: Berasal dari kata ‘jango’, maksudnya macho.
Kemek: makan.
Kokai: Kaya.
Mana tahan: Misalnya,” Duh, gayanya… Mana tahaaaan…”.
Manyala bob: Gayanya ngejreng, misalnya : “Ih, bajunya…manyala bob!”.
Nyokap: Ibu.
Ogut: Saya.
Pokary: Payah.
Prokem: Preman.
Rokum: Rumah.
Spokat: Sepatu.
Suping: Pusing.
Salam kompak: Misalnya, “Eh, salam kompak buat Rino, yah…”.
Stun: Dari kata “stone”, mata setengah terbuka karena kantuk.
Terus sampai pagi: Dipakai kalau pengen gaul lewat dari jam 12 malam.
Wakuncar: Waktu kunjung pacar.
Kalau denger bahasa gaul masa ’60 – ’70-an, jadi inget film-film Warkop DKI. Ini aja dulu yang ogut bisa sampaikan, tunggu postingan selanjutnya tentang bahasa gaul dari masa ’80 – 2000-an.
Salam kompak….(hehehe mudah-mudahan cucok).