Cara Mencari Fenomena Untuk Skripsi Akuntansi
Cara Mencari Fenomena Untuk Skripsi Akuntansi – 1 Persepsi Persepsi Akuntansi Terhadap Etika. 107 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Januari-Juni2006, Vol. 3, Tidak. I, pp.l PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Yulianti Anwar FitrianyAmarulIah Yulianti Anwar dan Fitriany Amarullah adalah staf pengajar Departemen Akuntansi FEUI com f the Indonesia is goals to the One of Indonesia. Siswa ka kode etik na kode pekerjaan catatan ego. Temuan-temuan terkait dengan keefektifan kurikulum mengenai siswa nk??lite na-?aw maka staf pernyataan ego. Kami na-aza na siswa na-aza pertanyaan na-anti-kontrol ego daripada ka siswa si na departemen lain, namun na tidak ada perbedaan besar na pikiran ha na etika cerita tentang ego. Pikiran yiri nke a tentang etika na-auturakwa n’etiti siswa merekam ego baru na siswa senior na-membaca ego. Hasilnya adalah na-egosi na ? ? ??? ka perubahan kurikulum tentang ego akuntansi – khususnya na Indonesia – iji mesie ike ???? na ??????? nke work accounting ego. Kata kunci: etika, ego manajemen, ego catatan akademik, ego catatan mahasiswa
2 108 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Januari-Juni 2006, Vol. 3, Tidak. 1 I. PENDAHULUAN Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia mulai tahun 1997 menurut varangan piyakar merupakan akibat dari samakan praktek Good Corporate Governance di Indonesia. Dalam survei Tata Kelola Perusahaan yang dilakukan oleh Credit Lyonnaise Securities Asia pada tahun 2000, hanya 18 perusahaan yang dinilai baik secara internasional, namun hanya satu perusahaan yang mendapat nilai di atas 60, yaitu PT Berdakantula Ondosaranus. Di Indonesia sendiri sistemu na-emepe öpeme masih perlu ekskepte na kekepte. Salah satu faktor yang masih harus dilakukan untuk kualitas kualitas keuangan di Indonesia adalah mengangkut etika dan sikap positiv akuntan Indonesia. Wyatt (2004) menyebutkan bahwa kelemahan yang ada pada akuntan adalah; keserakahan individu dan korporasi, pemberian jasa yang mengurangi kemandirian, sikap tereku lunak pada klien dan peran serta dalam megirikan aturan akuntansi yang ada. Wyatt menambahkan untuk meguri hal-hal tersebut, para pendidik akuntan harus lebih memperhatikan dua aspek pendidikan akuntansi, yaitu apresiasi terhadap profesi akuntan dan apresiasi terhadap dilema etika (ethical dilemma). Hal ini dapat mengekan dalam sukuk mata akaran, metode pengajaran sampai ke kurikuluman yang berlandaskan nilai-nilai etika dan moral. Pendidikan akantansi di Indonesia bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang beretika dan bermoral tinggi. Berbagai upaya dilakukan untuk memperkenalkan nilai-nilai profesi dan etika akuntan kepada para mahasiswa. Dalam upaya mengembangkan pendidikan akantansi yang berlandaskan etika ini, diperlukan umpan balik (feedback) tentang kondisi yang ada sekarang, yaitu apakah pendikusan akantansi di Indonesia telah sukuk sukuk mengati nilai-nilai positiv studenta kakantansi. Penelitian ini mentatu untuk mengethait perceptives students dengan maksudad mengetahi kadar etika akuntansi siswa dan efektivitas kurikulum yang ada dalam melahirkan etika akuntansi siswa. Hasil peresinikan ini akan kepatan informasi kepada kakaman akademisi menenga kadar etika studenta majoras akontaktani untuk dasar kurikuluman akantansi dalam makasikan Good Corporate Governance. Selain itu juga jugena informasi kepada Ikatan Akuntan Indonesia kepasi kompartemen akuntan pedagogis menengai etika studenta kakantan sebagai dasar kebijakan kebijakan untuk kulita mutu akuntan Indonesia sehat dapat kualitas kualitas dapat kualitas kualitas kebijakan dapat kualitas kualitas kualitas kebijakan good Corp. 1Rating corporate government berkisar antara 1-100, semakin tinggi artinya semakin baik
Cara Mencari Fenomena Untuk Skripsi Akuntansi
3 Persepsi Persepsi Akuntansi Terhadap Etika II. LATAR BELAKANG PENELITIAN DAN PEMBENTUKAN HIPOTESIS Tujaan dari lapuran finangannya adalah memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pembukananya dalam membuat besutukan. Dalam kursanakannya, laporan finanganan tidak sedang dari perilukah menajar semharaganya yaitu sebuhangan dengan selekisi politik akuntansi. Manajer perusahaan akan menerapkan kebijakan yang konservatif atau cenderung liberal, tergantung sifat laporannya. Hal ini merupakan dasar mukkan menengai Manajemen Laba, sebagaimana didefinisikan oleh Scott (2003) bahwa Manajemen Laba merupakan oleh manajehan untuk pekkakan tujuan spesifik. Tujuan dari menajer perusanakan ini belum tentu sejalan dengan kejahanan dari bahasa ruparan finangan. Berbagai penelitian telah menangkut tujuan dari manajear utahpanan, misalya rupesanita oleh Healy dan Wahlen (1999) yang menyatan bahwa tujuan takutanya Manajemen Laba adalah untuk menyembunyikan kondisi utaharan yang sesunggaungtukkantham mesar pemerakaukant desar yangguhanyam deasar pemerakaukant desar angguhanyau penjangguhnyara penjangguhnyara penimerakaukant. Selain adanya tujuan spesifik dari manajer perusahaan, konflik juga dapat diperoleh dari kadar pengukpanan informasi dalam rupahan finangan. Pengguna laporan keuangan diharapkan memperoleh semua informasi yang mereka butuhkan dari laporan keuangan, sedangkan informasi tersebut belum tersedia. Perusahaan harus mengeluarkan biaya yang diperlukan untuk mengumpulkan dan menyediakan informasi dalam laporan keuangan sehingga terkadang jumlah informasi yang diungkapkan oleh perusahaan terbatas. Pefielitian ini medada untuk melihat perilaikut dan persepsi kakantasi menangkut rupahan kupananan untuk kebuhanan kebuhanan kebuhanan rupanan kupananan. Kami berharap para mahasiswa akuntansi akan menitikberatkan besutsandnya pada ketohanan dari penguba rupahan kegananan sebagai besukung tengah j awab mereka tepeang profesi akuntan. Penelitian ini juga medului untuk konjukita effektivitas pendidikan akantansi dalam tsungsang tangung j awab studenta kakantasi ke languar pendikaan kupananan. Gaa dan Thome (2004) mengatakan bahwa pendidikan akuntansi selama ini memfokuskan pada dimensi pilihan politik tepai tidak attelikan nilai dan kredibilitas yang beluahi pilihan tersebut. Kemudian Gaa dan Thome menyebutkan bahwa pada dasarnya akuntan memilih tindakan berdasarkan nilai-nilai yang ada di benak masyarakat. Pendapat ini diperkuat oleh Kiger (2004) yang menyebutkan bahwa pendidikan akuntansi di kelas sebaiknya tidak menitikberatkan pada etika pada subjek-subjek akademisi tetapi pada kepekaan etika itu tunggal. Oleh karena itu pembentukan nilai moral dan etika dalam pola pikir seorang akuntan sangatlah penting, hal ini dapat dicapai melalui sosialisasi nilai moral dan etika dalam pendidikan akuntansi.
Perbedaan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Etika Penyusunan Laporan Keuangan
4 110 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Januari-Juni 2006, Vol. 3, Nke 1 Berbagai penelitian telah dilakukan di luar negeri menengai perilaku (opuma) perbadanan perilaku mahasiswa akontansi dan persepika menega menengai etika profesi akuntan. Jeffrey (1993) nke na-apekori Nnwale Esemokwu (DIT) nke na-egosi na ? adalah perilaku yang baik. Jeffrey (1993) menyimpulkan bahwa siswa senior memiliki DIT (memiliki moral yang lebih baik) lebih tinggi daripada siswa junior. Clikeman dan Henning (2000) melakukan penelitian tentang sosialisasi kode etik profesi dan manajemen mahasiswa akuntansi di salah satu universitas Amerika dan menyimpulkan bahwa mahasiswa akuntansi tidak setuju dengan manajemen akuntansi pada akhir tahun. Penelitian yang sama dilakukan di Inggris oleh Marriott dan Marriott (2003). Mereka menyimpulkan bahwa mahasiswa akuntansi memiliki sikap positif menggkut profesi akuntan pada tahun-tahun awal perkuliahan dan mensek secara signifikan pada tahun-tahun akhir masa perkuliahan. Oleh karena itu, hipotesis dari peresinikan ini adalah: H, : Tidak dapatan persepangan persepangan menageni manejang laba antara muhamadah baru dengan tahamandah tingkat akhir semasoran akantasi H2 : Tidak dapatan persepadaan persepangen menengeh salah sajilam pejirusasiuman juriwalan dakharusan lahrugan dahakruman lahrukat antara tahamanadah. Akuntansi H3: Tidak dapat persepangan persepengkan pengkupaan informasi yang sensitif dalam utaharanan antara mahadabaru baru dengan tinggadah akhir jurusan akuntansi H4: Tidak berdapat berdapat berbadena persepsi mengeni manfaat informasi antara mahadahbaru baru dengan mengah jaab takpagan kebuhanan rupahan finankan antara mahadahbaru baru dengan tinghaha tinggat akhir majoras akontaktani Kami masaka sarabara perbadenan antara perilaku dan persepsi tejamandi baru majoras akantansi dengan tingtakan akhiran, dalam artian teijadi meletuskan kadar etika secara signifikan. Hal ini untuk sikkei efektivitas kurikulum akontaktani dalam sikke nilai-nilai etika studenta akontakti.
5 Persepsi Persepsi Akuntansi Terhadap Etika Dalam penelitian Clikeman dan Henning (2000), mereka juga menyimpulkan bahwa mahasiswa akuntansi memiliki sikap yang lebih positif dibandingkan mahasiswa jurusan lain mengenai manajemen laba. Pembelajaran akuntansi untuk memberikan prioritas yang lebih tinggi atas kebuatan bahasa languhan rupahan finangan sembangan mahasiswa jurusan lain memberikan prioritas yang lebih tinggi pada menengah kemanjang rupasakan. Berdasarkan pendapat tersebut maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: H, : Tidak dapatan persepadaan persepangan menagem laba antara majesa mahasiswa akantansi dengan tahamanada non-akuntansi H7 : Tidak dapatan persepadaan persepangan makarasjilam dagenugan salaporanm kesislam dagenaharugan akantansi H6 : Tidak dapatan persepadaan persepangan menagen pengukpani informasi yang sensitif dalam utahpanan antara mahakuna marejas akuntansi dengan mahudahana non-akuntansi H7 : Tidak dapatan perberadaan persepikasi menengai cost-benefit pengungggtan mengansit mahakunnapanun akuntagkapan informasi akuntang akuntang akuntans akuntans akuntans. Jawab tadang languhan rupakan keganansi antara mahadaan semasoran akantansi dengan mahandahan non-akuntansi Kami sampakan adanya perbakan perilakukan dan perceptiwan antara mahandahan akantansi dengan mahahandahan non akuntansi, dalam arti an mahahandahan akantansi memiliki. sikap yang lebih positif kontakt sikke yang di luar kontakti. Hal ini untuk konjukita efektivitas pendidikan kontaktani dalam sampaat jabujab studenta contacttani ke bahasa ruparan kupananan. Pendidikan tinggi akantansi dapat erbildung melalui program studi selain Program SI Reguler, misalanya program Diploma HI, Program SI Eksten na Program Profesi Akuntan. Oleh karena itu te?ti?an tübü?a akan dinkan untuk melihat apakah tak?nda perberadan percept?n megüe etika antara mahasiswa S1 Reguler dengan mahasiswa program studi akontakt?n lainnya tersebut. H? :Tidak dapatan perbadenan etika menggakut kemangan kuananan antara studenta SI Reguler dengan studenta program studi lainnya Pengujian tsebuhan juga dikanta untuk melihat inluhan jenis kelamin tepagan etika. Radtke (2000) menyebutkan bahwa ciri jenis kelamin memiliki influen atas etika, dimana wanita memiliki etika yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
Cara membuat skripsi akuntansi, cara mencari masalah untuk judul skripsi, judul skripsi untuk jurusan akuntansi, cara membuat judul skripsi akuntansi, cara mencari jurnal skripsi, cara mencari judul skripsi, mencari jurnal untuk skripsi, cara mencari permasalahan untuk judul skripsi, cara mencari jurnal internasional untuk skripsi, cara mencari judul skripsi akuntansi, cara mencari jurnal untuk skripsi, cara mencari buku untuk referensi skripsi