free statistics

Beberapa Macam Alergi Hewan Peliharaan, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Rate this post

Alergi hewan sangat mungkin terjadi. Alergi hewan ini terjadi karena reaksi yang berlebihan terhadap protein yang ada pada sel kulit, air liur, bulu, dan urine hewan. Gejala alergi hewan yang paling umum adalah hay fever atau rinitis alergi dengan tanda khasnya adalah bersin dan hidung meler. Beberapa orang juga akan mengalami gejala asma, seperti nafas berbunyi atau kesulitan bernafas. Pemicu utama munculnya alergi adalah karena serpihan kulit mati atau bulu dari hewan peliharaan. Dari semua jenis hewan peliharaan yang ada, hewan kucing, anjing, kuda, dan hamster menjadi yang paling banyak menyebabkan alergi. Hal ini disebabkan oleh jenis hewan tersebut sangat sering berinteraksi dengan manusia. Alergi hewan adalah satu macam alergi yang tidak berbahaya, namun penderita tetap harus menjauhi faktor pemicunya.

1. Gejala Alergi Hewan
Apakah Anda adalah salah satu penderita alergi hewan peliharaan? Jika Anda mengalami alergi ini, Anda bisa melihat mendeteksinya dari tanda-tanda berikut ini. Seseorang yang mengalami alergi hewan peliharaan biasanya akan memunculkan gejala sebagai berikut.

  • Bersin-bersin,
  • hidung tersumbat,
  • hidung meler,
  • mata gatal, berair, dan memerah,
  • Hidung, mulut, dan tenggorokan terasa gatal,
  • batuk-batuk,
  • nyeri wajah atau merasa tertekan,
  • Kelopak mata bawah berwarna biru dan bengkak
  • Jika terjadi pada bayi, mereka akan terlihat sering menggosok-gosokkan hidungnya.

Satu macam alergi hewan ini juga bisa menyebabkan seseorang terkena asma. Tanda-tanda orang yang mengalami asma karena alergi hewan adalah sebagai berikut.

  • susah bernafas
  • dada terasa sesak dan sakit
  • nafas berbunyi atau mengi
  • kesulitan untuk tidur karena tidak b\isa bernafas dengan baik.

Alergi terhadap hewan juga bisa memunculkan gangguan atau reaksi berlebihan pada kulit atau yang sering disebut dengan dermatitis alergi. Melakukan kontak langsung dengan beberapa jenis hewan peliharaan bisa memunculkan gejala pada dermatitis alergi seperti berikut ini.

  • Gatal-gatal
  • Eksim
  • Bercak-bercak merah atau ruang kulit

Lalu, gejala alergi hewan juga bisa muncul mirip seperti pilek atau flu biasa. Oleh karena itu, kadang-kadang sulit mendeteksi apakah flu atau pilek yang dialami tersebut disebabkan oleh alergi hewan atau hanya gangguan pernapasan biasa. Jika gejalanya berlangsung hingga satu minggu, kemungkinan besar Anda sedang mengalami alergi.

Beberapa Macam Alergi Hewan Peliharaan, Gejala, dan Cara Mengatasinya

2. Penyebab Alergi Hewan
Alergi hewan tidak datang tiba-tiba. Selalu ada penyebab yang membuat tubuh Anda memberikan reaksi berlebihan terhadap beberapa jenis hewan tertentu. Seperti yang telah dijelaskan di atas, penyebab alergi biasanya adalah sel kulit mati, jamur, atau bulu pada hewan. Zat-zat ini biasanya ditolak oleh tubuh karena dianggap zat yang membahayakan.

Pada dasarnya, sistem imunitas pada manusia juga memproduksi protein. Protein tersebut sering kita sebut sebagai zat antibodi. Antiboni ini berfungsi sebagai pelindung tubuh untuk menangkal berbagai macam virus penyebab penyakit. Beberapa orang terhindar dari berbagai macam alergi juga berkat adanya antibodi. Akan tetapi, terkadang antibodi seseorang salah mengenali suatu zat sehingga menyebabkan semacam reaksi yang berlebihan. Reaksi berlebihan inilah yang menjadi kasus munculnya alergi pada manusia. Dalam hal ini, ada suatu zat yang menjadi bahan pemicu munculnya alergi. Zat pemicu alergi tersebut kemudian disebut dengan alergen. Kontak dengan alergen (yang dalam kasus ini adalah hewan peliharaan) akan menyebabkan penderita alergen memunculkan gejala-gejala alergi seperti yang telah disebutkan di atas.

Seseorang lebih beresiko terkena alergi hewan jika pada keluarganya terdapat riwayat penyakit asma. Beberapa macam alergi memang lebih rentan menghampiri orang-orang dengan riwayat penyakit asma. Jika Anda terlahir dalam keluarga yang ada riwayat penyakit asma, Anda mungkin akan lebih rentan terkena alergi, baik makanan, debu, maupun hewan.

3. Komplikasi Alergi Hewan
Beberapa macam alergi memang bisa menjadi komplikasi apabila penderita juga mempunyai penyakit lain. Alergi hewan sangat mungkin menjadi penyakit komplikasi apabila penderita juga mempunyai riwayat penyakit asma, sinuistis, dan penyakit kulit.

4. Diagnosis dan Tes Alergi Hewan
Untuk memastikan apakah Anda mempunyai alergi terhadap sesuatu, Anda harus melakukan serangkaian tes medis. Tes tersebut dilakukan oleh dokter professional. Beberapa macam alergi bisa dikenali melalui tes alergi. Tes yang paling umum dilakukan adalah tes alergi kulit. Pada saat melakukan tes alergi, Anda akan disuntikkan beberapa ekstrak alergen yang sudah dimurnikan, termasuk didalamnya protein hewani. Setelah 15 menit berlalu, dokter kemudian akan mengamati apakah ada reaksi-reaksi alergi yang muncul. Efek samping dari tes alergi ini adalah kulit akan terasa gatal dan kemerahan.

5. Pengobatan Alergi Hewan
Jika Anda positif alergi hewan, maka dokter biasanya akan memberikan obat alergi untuk berjaga-jaga. Obat ini bisa Anda minum apabila muncul gejala-gejala alergi. Pengobatan untuk beberapa macam alergi pada dasarnya sama, yaitu menggunakan obat anti alergi.

Comments